Bandung, 10 Juli 2025 – Kota Bandung kembali menempati posisi teratas sebagai kota termacet di Indonesia. Data terbaru dari TomTom Traffic Index menunjukkan bahwa tingkat kemacetan di Ibu Kota Jawa Barat ini meningkat signifikan dalam setahun terakhir, dengan rata-rata waktu tempuh kendaraan meningkat hingga 45% pada jam sibuk.
Melihat kondisi tersebut, DPRD Kota Bandung mulai mengambil langkah serius. Dalam rapat kerja dengan Dinas Perhubungan dan instansi terkait pekan ini, sejumlah anggota dewan mengusulkan berbagai solusi untuk mengurai kemacetan, mulai dari penerapan sistem ganjil-genap hingga pembangunan tol dalam kota.
Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, H. Deden Suparman, menyebutkan bahwa langkah ekstrem perlu dipertimbangkan mengingat dampak kemacetan yang semakin meluas, bukan hanya pada aktivitas masyarakat, tetapi juga pada sektor ekonomi dan kesehatan.
“Kalau terus dibiarkan, Bandung bisa lumpuh. Salah satu opsi cepat yang bisa dilakukan adalah uji coba ganjil-genap di ruas-ruas jalan strategis, khususnya di pusat kota dan kawasan wisata,” ujar Deden dalam rapat, Rabu (9/7).
Selain itu, gagasan untuk membangun jalan tol dalam kota (inner city toll) juga mulai disuarakan. Infrastruktur ini dinilai bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengalihkan arus kendaraan pribadi ke jalur alternatif, serta mendukung konektivitas antarkawasan di Bandung Raya.
Namun demikian, sejumlah pihak juga menyuarakan keberatan. Pengamat transportasi dari Universitas Pasundan, Dr. Rina Marlina, menilai bahwa solusi semacam tol dalam kota memerlukan studi mendalam dan partisipasi publik.
“Kita harus hati-hati. Tol dalam kota itu mahal dan bisa menimbulkan dampak sosial yang besar jika tidak dirancang dengan matang. Fokus dulu ke pembenahan transportasi publik dan manajemen lalu lintas,” kata Rina.
Sementara itu, Pemkot Bandung melalui Kepala Dinas Perhubungan, Asep Kusmana, menyatakan pihaknya akan mengkaji seluruh usulan tersebut dengan melibatkan stakeholder terkait.
“Kami sedang menyusun kajian teknis soal skema ganjil-genap. Kalau memang layak dan mendesak, bisa jadi diterapkan secara terbatas lebih dulu,” ujarnya.
Kemacetan di Bandung saat ini banyak disumbang oleh pertumbuhan kendaraan yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan, serta mobilitas wisatawan yang tinggi di akhir pekan. Pemerintah kota pun dituntut bergerak cepat agar kualitas hidup warga tidak semakin tergerus.
