Jakarta, Harianjabar.com — TNI Angkatan Udara kehilangan salah satu putra terbaiknya setelah Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto dinyatakan gugur dalam kecelakaan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon diCiampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).
Informasi resmi dari TNI AU menyebutkan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat Marsma Fajar melakukan penerbangan dalam rangka latihan rutin. Pesawat dilaporkan mengalami gangguan teknis tak lama setelah lepas landas. Meskipun prosedur darurat telah diupayakan, pesawat jatuh dan terbakar di area sekitar landasan.
Marsma Fajar Adriyanto yang berada di dalam kokpit tidak berhasil menyelamatkan diri dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Profil Singkat Almarhum
Marsma Fajar Adriyanto merupakan perwira senior yang memiliki rekam jejak panjang di dunia penerbangan militer. Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1993 ini dikenal sebagai salah satu penerbang F-16 berpengalaman dan pernah menjabat sebagai Komandan Lanud Iswahjudi.
Selama masa dinasnya, ia telah mengikuti berbagai pendidikan kemiliteran baik dalam negeri maupun luar negeri, dan dikenal memiliki dedikasi tinggi terhadap profesi dan institusi.

TNI AU Lakukan Investigasi
Kepala Dinas Penerangan TNI AU menyampaikan bahwa penyebab kecelakaan masih dalam proses investigasi. Tim khusus dari TNI AU telah diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa rekaman data penerbangan, dan menelusuri kemungkinan adanya kerusakan sistem.
“Investigasi dilakukan menyeluruh dengan tetap mengedepankan prinsip transparansi dan keselamatan penerbangan ke depan,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Agung Sasongkojati.
Penghormatan Militer dan Tindakan Lanjutan
Jenazah Marsma Fajar telah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Rencananya, almarhum akan dimakamkan secara militer sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Pihak keluarga telah mendapat pendampingan dari TNI AU, dan institusi berkomitmen untuk memberikan hak-hak serta penghormatan terakhir secara layak.
Penegasan Prinsip Keselamatan
Kecelakaan ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dalam operasi militer, terutama bagi para penerbang tempur. TNI AU menyatakan akan terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional dan kesiapan teknis armada untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
