Jakarta, HarianJabar.com 26 September 2025 – Memperingati Hari Farmasi Sedunia 2025, perhatian tertuju pada kisah inspiratif Inal, seorang apoteker yang berhasil membawa profesi apoteker lebih dekat dengan masyarakat melalui ruang digital. Inal memanfaatkan teknologi untuk edukasi kesehatan, konsultasi obat, dan pelayanan farmasi secara online, membuat apoteker tidak lagi sekadar “di balik meja” tetapi juga hadir di dunia maya.
Peran Apoteker di Era Digital
Di tengah perkembangan teknologi, masyarakat semakin mengandalkan informasi online. Inal memanfaatkan platform digital untuk:
- Memberikan Edukasi Obat dan Kesehatan – Membagikan tips penggunaan obat yang aman, dosis tepat, dan efek samping.
- Konsultasi Online – Menjawab pertanyaan masyarakat terkait masalah kesehatan secara interaktif.
- Meningkatkan Akses Pelayanan Farmasi – Mempermudah masyarakat yang sulit datang ke apotek untuk tetap mendapatkan layanan profesional.

“Teknologi membuka peluang bagi apoteker untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat, memberikan edukasi, dan memastikan penggunaan obat yang aman,” ujar Inal.
Dampak Positif Bagi Masyarakat
Pendekatan digital ini membuat masyarakat lebih sadar pentingnya konsultasi obat dan penggunaan obat yang benar. Banyak pasien melaporkan bahwa konsultasi online dengan Inal membantu mereka menghindari kesalahan penggunaan obat, meningkatkan kepatuhan minum obat, dan memahami kesehatan mereka lebih baik.
Hari Farmasi Sedunia 2025
Hari Farmasi Sedunia 2025 mengusung tema “Apoteker dan Digitalisasi Layanan Kesehatan”, menyoroti bagaimana profesional farmasi dapat memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Kisah Inal menjadi salah satu contoh nyata implementasi tema ini.
Kisah Inal menginspirasi apoteker lain untuk memanfaatkan ruang digital sebagai sarana edukasi dan pelayanan. Hari Farmasi Sedunia 2025 tidak hanya merayakan profesi apoteker, tetapi juga menegaskan pentingnya inovasi digital dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
