
Bekasi – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) bekerja sama dengan ShopTokopedia dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bekasi mengadakan pelatihan bertajuk Emak-Emak Matic di Graha Hartika, Rabu (19/02/25). Program ini bertujuan membekali perempuan dengan keterampilan digital agar mampu berjualan secara online sebagai content creator maupun afiliator.

Direktur Konten Digital Kemen Ekraf, Yuana Rochma Astuti, menjelaskan bahwa program ini memberikan peluang bagi perempuan untuk lebih mandiri dalam memasarkan produk mereka sendiri maupun produk UMKM lainnya melalui platform digital.
“Jadi content creator itu artinya kalau sudah punya produk ya jadi seller. Bisa live di platform, atau content creator sebagai afiliator,” ujar Yuana.
Sebagai bentuk tindak lanjut pelatihan, peserta akan dipantau melalui grup WhatsApp yang dikelola bersama tim dari ShopTokopedia. Pihak penyelenggara akan memantau perkembangan pendapatan peserta untuk memastikan program ini berdampak nyata.
“Kita mendapatkan komitmen dari TikTok untuk menyelenggarakan pelatihan ini di 12 kota selama satu tahun. Artinya, dalam sebulan akan ada satu red-event,” tambah Yuana.
Vonny Susamto, Director of Tokopedia and TikTok E-Commerce, turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia menyoroti peran penting perempuan dalam ekonomi nasional, mengingat 53,76% UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan dan 97% karyawan UMKM juga perempuan.
Ketua Kadin Kota Bekasi, HM Gunawan, menilai pelatihan ini sebagai langkah strategis dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan.
“Dengan pelatihan ini, emak-emak bisa mencari penghasilan dari rumah tanpa harus meninggalkan keluarga. Mereka bisa berjualan online, baik produk sendiri maupun sebagai afiliator. Ini juga menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran di Kota Bekasi,” ujar Gunawan.

Salah satu peserta pelatihan, Harty Sugiarti Muntako, mengungkapkan bahwa pelatihan ini berdampak besar pada perkembangan digital mereka.
“Yang tadinya hanya punya 100 atau 200 follower, sekarang sudah hampir seribu. Kalau benar-benar konsisten, sehari bisa dapat 2.000 follower,” jelas Harty, seorang pengusaha di Kota Bekasi.
Dengan berkembangnya ekonomi digital, diharapkan semakin banyak perempuan yang bisa mandiri secara finansial dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia