
Bagi sebagian orang, pelepah pisang mungkin hanya limbah yang tak berguna. Namun, di tangan Asep Suryana (49), warga Kampung Cipeueut, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, pelepah pisang justru menjadi karya seni bernilai tinggi.
Dengan sentuhan kreativitasnya, ia mengubah bahan alami ini menjadi media lukisan kaligrafi yang unik dan bernilai jual tinggi.
Asep mulai menekuni seni kaligrafi dari pelepah pisang sejak 2014. Ia terinspirasi secara tak sengaja setelah melihat lukisan pemandangan karya temannya. Dari situ, ia mulai bereksperimen, memodifikasi ide tersebut hingga akhirnya menghasilkan karya kaligrafi berbahan dasar pelepah pisang.
“Awalnya saya melihat ada seorang bapak di Jembatan Merah Baros yang membuat batu nisan dan ada lukisan di dinding. Saya penasaran dan bertanya bahan dasarnya. Ternyata, ia menggunakan pelepah pisang. Dari situ, saya mulai mencoba dan akhirnya berhasil membuat karya sendiri,” ujar Asep saat ditemui di rumahnya, Minggu (2/3/2025).
Membuat kaligrafi dari pelepah pisang bukanlah pekerjaan mudah. Asep membutuhkan waktu satu hingga beberapa hari untuk menyelesaikan satu karya, tergantung tingkat kesulitannya. Alat yang digunakan pun cukup sederhana, seperti cutter, triplek, kertas, lem, pernis, dan beberapa alat pendukung lainnya.
Namun, ketelitian dan kesabaran menjadi kunci utama dalam proses ini. Setiap potongan pelepah harus disusun dan ditempel dengan cermat agar membentuk pola yang diinginkan. Setelah itu, karya diberi lapisan pernis agar lebih tahan lama dan terlihat lebih estetis.
Tak disangka, hasil karya seniman kaligrafi Sukabumi ini menarik perhatian banyak orang, bahkan hingga dari luar negeri. Selain pelanggan dari Jakarta dan Bandung, ia juga pernah mendapat pesanan dari warga negara Turki, Oman, dan Malaysia. Ketika mengikuti pameran seni, banyak warga Timur Tengah yang tertarik dan memborong karyanya.
Harga kaligrafi pelepah pisang karya Asep bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga jutaan rupiah, tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. Selain kaligrafi, ia juga mengembangkan berbagai produk kerajinan dari pelepah pisang, seperti peci, lukisan wajah, dan berbagai lukisan lainnya.