Bandung, HarianJabar.com — Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan tanggapan terkait penggunaan jembatan sementara di wilayah Cimaung sebagai solusi cepat atas kerusakan jembatan utama. Jembatan sementara ini diharapkan bisa menjaga akses mobilitas masyarakat sembari proses pembangunan jembatan permanen disiapkan.
Menurut Bupati Bandung, Dadang Supriatna, jembatan sementara tersebut bersifat darurat dan tidak dimaksudkan sebagai solusi jangka panjang. Ia menegaskan bahwa prioritas pemerintah adalah membangun jembatan pengganti yang permanen dan aman untuk masyarakat.
“Jembatan sementara hanya dimaksudkan untuk menjaga konektivitas sementara waktu. Kita tidak ingin warga mengalami keterbatasan akses. Namun kualitas dan keamanan tetap menjadi prioritas,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung menyebut bahwa jembatan darurat telah melalui kajian teknis, tapi tetap dibatasi untuk jenis kendaraan tertentu, misalnya roda dua atau beban ringan, untuk menghindari risiko berlebih. Pemerintah daerah juga menjanjikan survei lebih mendalam dan desain konstruksi jembatan permanen yang sesuai standar agar tidak mudah rusak di masa depan.
Lebih lanjut, Pemkab Bandung mengaku sudah mengalokasikan anggaran untuk proses perencanaan dan pembangunan jembatan pengganti, dan menjalin koordinasi dengan instansi provinsi dan pusat agar proyek ini bisa direalisasikan sesegera mungkin.
Himbauan dari Pemkab Bandung:
- Masyarakat diimbau untuk tetap waspada apabila melintasi jembatan sementara, terutama saat hujan atau debit air tinggi.
- Ikuti petunjuk rambu dan petugas lapangan untuk keselamatan.
- Bila memungkinkan, gunakan jalur alternatif agar beban pada jembatan darurat tidak berlebih.
