Jakarta, HarianJabar.com — Fenomena hujan mikroplastik semakin menjadi perhatian ilmuwan dan pemerhati lingkungan global. Mikroplastik adalah partikel plastik berukuran sangat kecil, kurang dari 5 milimeter, yang tidak hanya mencemari laut, sungai, dan tanah, tetapi juga terdistribusi di udara dan kembali ke permukaan bumi melalui hujan. Setiap tetes hujan berpotensi membawa partikel plastik ke tanah, air, dan tanaman, yang akhirnya bisa masuk ke rantai makanan manusia.
Apa Itu Hujan Mikroplastik?
Hujan mikroplastik terjadi ketika partikel plastik di udara menempel pada uap air di atmosfer, membentuk awan atau kabut, lalu turun ke bumi melalui presipitasi. Sumber mikroplastik antara lain:
- Debu dari plastik yang terurai di lingkungan perkotaan atau pedesaan.
- Serpihan pakaian sintetis, tekstil, dan limbah industri.
- Plastik dari kendaraan, pembakaran sampah, atau produk rumah tangga yang terfragmentasi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa polusi plastik sudah menyebar ke seluruh siklus air, bahkan menjangkau daerah terpencil, termasuk pegunungan dan salju di kutub.

Potensi Bahaya Hujan Mikroplastik
Dampak Lingkungan: Mikroplastik di tanah atau air merusak ekosistem dan bisa diserap organisme kecil, mencemari rantai makanan.
Dampak Kesehatan: Partikel dapat masuk ke tubuh manusia melalui air, sayuran, atau ikan, berpotensi menimbulkan iritasi, gangguan pencernaan, dan akumulasi zat kimia berbahaya.
Pertanian dan Tanaman: Tanah yang tercemar mikroplastik dapat mengubah struktur tanah dan memengaruhi penyerapan nutrisi tanaman, menurunkan kualitas panen.
Studi dari Universitas Newcastle, Inggris, dan penelitian global lainnya menunjukkan mikroplastik ditemukan di hujan di berbagai wilayah, menegaskan sifat polusi plastik yang bersifat global.
Himbauan untuk Masyarakat
Untuk menghadapi fenomena ini, masyarakat disarankan:
- Mengurangi plastik sekali pakai dan beralih ke alternatif ramah lingkungan.
- Mengelola limbah rumah tangga dengan benar.
- Mencuci pakaian sintetis menggunakan filter untuk meminimalkan serat mikroplastik.
- Mengonsumsi air bersih dan mencuci buah/sayuran sebelum dikonsumsi.
- Mendukung regulasi dan program pengurangan limbah plastik di tingkat lokal dan nasional.
Hujan mikroplastik membuktikan bahwa polusi plastik telah merambah seluruh siklus kehidupan — darat, laut, hingga atmosfer. Meskipun partikel kecil, dampaknya besar bagi lingkungan, ekosistem, dan kesehatan manusia. Pencegahan dimulai dari rumah tangga, industri, dan kebijakan publik yang tegas. Kesadaran dan tindakan kolektif menjadi kunci utama mengurangi risiko hujan mikroplastik yang tidak terlihat tetapi nyata ini.
