Bogor, Harianjabar.com — Aksi tawuran antara dua kelompok geng motor di wilayah Bogor Utara berujung bentrokan dengan aparat kepolisian. Dua anggota polisi dilaporkan mengalami luka saat berusaha membubarkan kerumunan yang terlibat bentrokan pada Minggu (5/10/2025) dini hari.
Kronologi Kejadian
Peristiwa terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di kawasan Jalan Artzimar II, Kelurahan Tegalgundil, Kecamatan Bogor Utara. Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Resor Bogor Kota, tawuran melibatkan dua kelompok geng motor yang saling menyerang menggunakan senjata tajam.
Ketika petugas tiba di lokasi untuk mengamankan situasi, sekelompok pelaku diduga menyerang aparat yang berusaha membubarkan massa. Salah satu anggota polisi, Bripda Muhammad Fazril Anugrah, mengalami luka di bagian tangan kanan akibat sabetan senjata tajam.
Rekan korban yang turut berada di lokasi juga mengalami luka ringan akibat lemparan benda keras. Kedua anggota tersebut langsung mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat.
Keterangan Kepolisian
Kapolsek Bogor Utara, AKP Enjo Sutarjo, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa polisi yang menjadi korban saat itu sedang menjalankan tugas untuk mencegah bentrokan agar tidak meluas.
“Benar, dua anggota kami terluka saat mencoba membubarkan tawuran geng motor. Salah satunya terkena sabetan senjata tajam. Saat ini korban sudah mendapat perawatan dan kondisinya mulai membaik,” ujar Enjo dalam keterangan pers, Senin (6/10/2025).

Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan dua orang pelaku di lokasi kejadian. Dari tangan para pelaku, diamankan senjata tajam jenis celurit dan stik besi yang diduga digunakan dalam aksi tawuran.
Langkah Hukum
Kedua pelaku yang telah diamankan saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Bogor Utara. Polisi juga tengah memburu beberapa pelaku lain yang teridentifikasi melalui rekaman kamera pengawas (CCTV) dan keterangan saksi di lokasi.
Kapolsek menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku penyerangan terhadap aparat kepolisian sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Kami tidak akan mentolerir tindakan kekerasan terhadap petugas yang sedang menjalankan tugas. Semua pelaku akan diproses hukum sesuai ketentuan,” tegasnya.
Upaya Pencegahan
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan lingkungan, terutama pada malam hari di wilayah yang rawan aksi geng motor. Pihak kepolisian juga berencana memperkuat patroli rutin di beberapa titik yang kerap dijadikan lokasi berkumpul kelompok remaja.
“Kami berharap masyarakat ikut berperan aktif dalam memberikan informasi jika mengetahui adanya kegiatan mencurigakan. Pencegahan lebih baik sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Enjo.
Peristiwa penyerangan terhadap dua anggota polisi ini menjadi pengingat bahwa potensi kekerasan geng motor di wilayah perkotaan masih tinggi. Penegakan hukum yang tegas serta kolaborasi antara aparat dan masyarakat diperlukan untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
