Bekasi, HarianJabar.com —Dua tokoh besar sepak bola Italia, Massimiliano Allegri dan Aurelio De Laurentiis, melontarkan usulan kontroversial untuk melindungi pemain dari kelelahan akibat padatnya jadwal pertandingan di level klub dan internasional.
Pelatih AC Milan, Massimiliano Allegri, menyarankan agar jam kick-off pertandingan malam dimajukan lebih awal, sementara Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, bahkan mengusulkan pemain di atas usia 23 tahun tidak lagi dipanggil ke tim nasional.
Allegri: Majukan Jam Tanding demi Kesehatan Pemain
Dalam konferensi pers jelang laga Milan vs Fiorentina, Allegri menyoroti padatnya jadwal Serie A yang ditambah dengan agenda internasional.
Menurutnya, solusi sederhana seperti memajukan jam kick-off dari 20.45 menjadi 20.00 waktu setempat dapat memberikan dampak signifikan terhadap kebugaran pemain.
“Sepak bola sudah berubah dan makin global. Kita tidak bisa kembali ke masa lalu,” ujar Allegri.
“Kalau pertandingan dimulai lebih awal, pemain bisa tidur lebih cepat. Tambahan tiga jam istirahat itu sangat berarti.”
Allegri menyoroti bahwa Milan mengirim 15 pemain ke tim nasional selama jeda internasional Oktober, terbanyak di Serie A.
Akibatnya, sejumlah pemain kunci seperti Christian Pulisic, Adrien Rabiot, dan Pervis Estupiñán kembali dalam kondisi cedera, membuatnya kekurangan pemain senior saat menghadapi Fiorentina.

De Laurentiis: Batasi Pemain Senior di Timnas
Tak lama setelah komentar Allegri, Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis turut melontarkan ide yang lebih ekstrem.
Menurutnya, pemain di atas usia 23 tahun tidak seharusnya lagi dipanggil ke tim nasional, agar regenerasi berjalan dan klub tidak terus-menerus dirugikan.
“Sekarang pemain bisa main sampai 70 pertandingan semusim. Itu mustahil,” tegas De Laurentiis.
“Setelah berusia 23 tahun, seharusnya mereka tak lagi ke tim nasional. Saatnya beri ruang bagi generasi baru.”
De Laurentiis juga menyoroti ketidakadilan sistem yang berlaku antara klub dan federasi internasional.
Ia menilai FIFA dan federasi tidak memberikan kompensasi memadai kepada klub saat pemain mereka cedera dalam pertandingan internasional.
“Tidak ada rasa hormat kepada liga domestik. Klub membayar gaji pemain selama 12 bulan, tapi mereka cedera saat membela timnas tanpa kompensasi cukup. Ini harus diatur ulang,” tambahnya.
Jadwal Padat Jadi Masalah Global
Fenomena kelelahan pemain kini menjadi isu global yang banyak disoroti pelatih top Eropa.
Nama-nama besar seperti Pep Guardiola (Manchester City) dan Carlo Ancelotti (Real Madrid) juga pernah mengeluhkan beban fisik berlebih akibat jadwal padat kompetisi klub, pertandingan internasional, dan turnamen tambahan seperti UEFA Nations League.
Federasi sepak bola dunia terus berupaya mencari solusi, termasuk wacana pembatasan jumlah pertandingan per musim dan peninjauan ulang kalender internasional. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan konkret di antara klub, liga, dan badan sepak bola dunia.
Perdebatan yang Belum Selesai
Meski ide dari Allegri dan De Laurentiis terdengar ekstrem, keduanya mencerminkan kegelisahan klub-klub Eropa atas kondisi fisik pemain yang semakin rentan.
Beban kompetisi yang tinggi dikhawatirkan akan menurunkan kualitas permainan dan memperpendek karier pemain profesional.
Banyak pihak menilai, wacana ini setidaknya dapat membuka diskusi serius antara FIFA, UEFA, dan asosiasi liga domestik untuk menyeimbangkan kepentingan klub, tim nasional, dan kesejahteraan pemain.
