Sukabumi, HarianJabar.com — Kabar meninggalnya seorang siswi sekolah dasar (SD) di Sukabumi diduga akibat mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) ramai diperbincangkan publik. Namun, pihak berwenang menegaskan bahwa informasi tersebut belum sepenuhnya benar dan masih dalam tahap pemeriksaan.
Kronologi Kejadian
Siswi tersebut dilaporkan jatuh sakit usai mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Sejumlah rekan dan warga menduga hal itu berkaitan dengan konsumsi makanan dari program MBG. Namun, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menegaskan bahwa penyebab pasti kematian belum bisa disimpulkan.
“Memang ada laporan siswi SD meninggal, tetapi belum dapat dipastikan penyebabnya apakah terkait langsung dengan makanan program MBG,” ujar perwakilan Dinkes Sukabumi saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
Proses Pemeriksaan
Dinkes bersama aparat terkait telah melakukan langkah-langkah berikut:
- Pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pasti kematian.
- Pengujian sampel makanan MBG yang dikonsumsi di sekolah.
- Koordinasi dengan sekolah dan keluarga korban untuk memastikan kronologi.

Hasil pemeriksaan laboratorium diharapkan dapat menjadi dasar penentuan apakah ada kaitannya dengan makanan MBG atau faktor kesehatan lain.
Reaksi Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyampaikan duka cita kepada keluarga korban. Namun, mereka juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan keresahan.
“Kami mohon publik menunggu hasil resmi uji laboratorium. Program MBG tetap berjalan, tapi pengawasan kualitas makanan akan diperketat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sukabumi.
Imbauan kepada Masyarakat
Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan asupan gizi bagi siswa sekolah. Masyarakat diimbau:
- Tidak mudah percaya kabar simpang siur.
- Menunggu informasi resmi dari pemerintah atau Dinkes.
- Segera melapor jika menemukan gejala serupa pada anak-anak setelah mengonsumsi makanan MBG.
