Bandung, HarianJabar.com — Aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (10/10/2025), meninggalkan pemandangan mencekam. Api membakar tumpukan ban dan fasilitas umum, sementara petugas pemadam kebakaran (Damkar) hanya bisa siaga di pinggir jalan tanpa bisa langsung bertindak.
Asap hitam pekat membumbung tinggi di tengah kerumunan massa yang memblokade sebagian Jalan Diponegoro. Suara sirene bersahut dengan teriakan demonstran yang menolak pembubaran paksa oleh aparat.
Api Membesar, Damkar Tertahan Massa
Salah seorang petugas Damkar Kota Bandung, Dedi Kuswara, mengatakan pihaknya tidak dapat langsung memadamkan api karena situasi di lapangan tidak kondusif.
“Kami sudah di lokasi sejak pukul empat sore, tapi belum bisa masuk karena massa masih melempar batu dan kayu. Kami menunggu izin dari aparat keamanan,” ujarnya.

Api yang membakar ban dan beberapa material kayu di depan pagar DPRD sempat menjalar hingga ke pembatas jalan, namun akhirnya padam setelah situasi mulai terkendali menjelang malam.
Koordinasi dengan Aparat Keamanan
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana, membenarkan bahwa petugas Damkar sempat kesulitan masuk ke area aksi karena pertimbangan keselamatan.
“Kami tidak bisa bergerak tanpa jaminan keamanan. Setelah kondisi memungkinkan, barulah tim kami masuk untuk pendinginan,” jelasnya.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dari pihak Damkar dalam insiden tersebut.
Sisa Aksi: Fasilitas Rusak dan Sampah Berserakan
Pasca-kericuhan, petugas kebersihan dari DLH Kota Bandung bersama Damkar membersihkan sisa pembakaran dan puing di sekitar area DPRD. Sejumlah pagar, pot tanaman, dan marka jalan tampak rusak akibat lemparan benda keras.
Pemerintah Kota Bandung mengimbau masyarakat agar menyampaikan aspirasi secara damai tanpa tindakan anarkistis yang justru merugikan publik.
