Cirebon, HaarianJabar.com — Pemerintah Kota Cirebon mulai menata sejumlah taman kota sebagai simbol identitas daerah yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah lokal. Konsep ini diusung untuk mempercantik wajah kota sekaligus menghadirkan ruang publik yang edukatif dan ramah warga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon, Rina Marlina, mengatakan penataan taman kini tidak hanya soal keindahan, tetapi juga tentang membangun karakter kota.
“Setiap taman akan memiliki tema berbeda yang menampilkan ciri khas Cirebon, seperti motif Mega Mendung, Gamelan Renteng, dan ornamen khas keraton,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Dari Estetika ke Edukasi
Beberapa taman yang sudah masuk tahap revitalisasi antara lain Taman Krucuk, Taman Kesambi, dan Taman Sumber Asri.
Selain memperbaiki fasilitas dasar seperti pencahayaan, jogging track, dan tempat duduk, taman-taman tersebut akan dilengkapi dengan instalasi seni dan informasi sejarah lokal.
Konsep ini diharapkan menjadi sarana edukasi bagi warga dan wisatawan yang ingin mengenal budaya Cirebon lebih dalam tanpa harus masuk ke museum atau keraton.

Kolaborasi dengan Seniman Lokal
Penataan taman dilakukan melalui kolaborasi antara DLH, Disbudpar, dan komunitas seniman Cirebon.
“Kami ingin taman menjadi panggung terbuka bagi kreativitas warga. Jadi selain indah, taman juga hidup,” kata Rina.
Para seniman turut berkontribusi melalui karya mural dan patung tematik yang terinspirasi dari sejarah Kesultanan Cirebon dan kekayaan laut pesisir utara Jawa.
Dukungan Warga
Warga menyambut positif konsep ini. Dedi (40), warga Kesambi, menilai taman kini tidak hanya sekadar tempat bersantai.
“Anak-anak jadi tahu sejarah kotanya sendiri. Kami bangga kalau taman di Cirebon punya identitas,” ujarnya.
Rencana Jangka Panjang
Pemkot Cirebon menargetkan dalam tiga tahun ke depan, seluruh taman kota akan memiliki unsur budaya lokal sebagai bagian dari program “Taman Berkarakter Nusantara” yang juga didorong oleh Kementerian PUPR.
