bekasi, HarianJabar.com – Warga Kampung Majasari, Desa Majasari, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dikejutkan oleh peristiwa pembunuhan yang dilakukan seorang ayah terhadap anak kandungnya sendiri.
Korban bernama Cepi Puji Lesmana (35) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah pada Jumat (10/10/2025).
Pelaku diketahui MM (54), ayah kandung korban, yang kini telah ditangkap polisi.
Kapolres Subang AKBP Dony Eko Wicaksono membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, petugas Polsek Cibogo menerima laporan dari warga terkait penemuan mayat di rumah korban.
“Setibanya di TKP, petugas menemukan korban dalam posisi terlentang di dalam rumah, bersimbah darah dan sudah meninggal dunia. Berdasarkan hasil olah TKP, korban mengalami luka sayatan benda tajam di bagian wajah, hidung, dan punggung,”
ujar AKBP Dony dikutip dari laman resmi Polda Jabar, Senin (13/10/2025).
Awal Pertengkaran dan Motif Pembunuhan
Dari hasil penyelidikan awal, peristiwa ini bermula dari pertengkaran antara ayah dan anak di ruang tengah rumah mereka. Pelaku yang biasanya tidur di musala dekat rumah datang menemui korban.
Keduanya terlibat adu mulut hebat hingga pelaku mengambil golok dari dapur dan menyerang korban secara membabi buta.

Setelah melakukan aksi brutal itu, pelaku sempat meminta seorang saksi untuk mengantarnya ke kantor polisi. Namun ia kemudian melarikan diri dengan berjalan kaki.
Polisi akhirnya menangkap MM pada dini hari dan mengamankannya ke Mapolres Subang.
“Pelaku mengaku kesal karena korban sering melawan saat dinasihati. Dalam kondisi emosi, pelaku kehilangan kendali dan langsung menyerang korban,”
ujar Kapolres Dony.
Langkah Kepolisian dan Proses Hukum
Korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu (RSBI) untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab pasti kematian.
Sementara pelaku kini menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Satreskrim Polres Subang.
Baca Juga:
jabar bangun pltsa di 4 kawasan besar
Kapolres menegaskan kasus ini akan ditangani secara profesional dan transparan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan keresahan.
“Kami meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian,”
katanya.
Fenomena Kekerasan Dalam Keluarga
Kasus pembunuhan oleh anggota keluarga sendiri bukan kali pertama terjadi di Jawa Barat.
Pakar psikologi sosial menilai, konflik rumah tangga yang tidak terselesaikan, tekanan ekonomi, serta lemahnya komunikasi emosional kerap memicu kekerasan fatal dalam keluarga.
Kepolisian pun mengimbau agar masyarakat yang menghadapi konflik keluarga berat dapat meminta pendampingan ke pihak berwenang atau layanan konseling, untuk mencegah tindakan kekerasan.
