Bekasi, HarianJabar.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Erick Thohir akhirnya angkat bicara terkait polemik Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PB PSTI yang memicu aksi demonstrasi di depan Kantor Kemenpora, Senin (3/11/2025).
Erick menyayangkan terjadinya polemik internal tersebut dan mendorong agar penyelesaian dilakukan melalui Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI), lembaga resmi penyelesaian sengketa olahraga di Indonesia.
“Dalam semangat sportivitas dan kepatuhan pada aturan yang berlaku, kami mendukung sepenuhnya agar pihak yang kurang puas atas hasil Munaslub PB PSTI menggunakan hak gugatnya melalui jalur yang telah ditetapkan, yaitu kepada BAKI,” kata Erick dalam keterangan resmi, Selasa (4/11/2025).
Dinamika Munaslub PB PSTI
Polemik muncul setelah Munaslub PB PSTI dihadiri 36 pengurus provinsi (Pengprov). Namun, setelah proses verifikasi, hanya 24 Pengprov yang memiliki hak suara.

Hasil pemungutan suara menetapkan Surianto sebagai Ketua Umum PB PSTI dengan raihan 13 suara, mengungguli Rudi Manurung yang memperoleh 11 suara. Proses pemilihan diwarnai ketegangan ketika Rudi memilih walk out saat pembacaan hasil sidang karena menolak hasil voting.
Erick menekankan bahwa forum Munaslub seharusnya menjadi wadah konsolidasi dan momentum kebangkitan PB PSTI setelah berbagai persoalan yang melanda organisasi.
“Sangat disayangkan terjadi kericuhan dan insiden walk out dalam Munaslub. Kami mencatat proses pemilihan Ketua Umum PB PSTI telah berjalan sesuai ketentuan AD/ART KONI, serta menghasilkan keputusan sah melalui voting,” ujar Erick.
Ketidakpuasan Pengurus Daerah
Meski Munaslub telah selesai, hasilnya masih menyisakan ketidakpuasan di kalangan peserta dan pengurus daerah. Kelompok Gerakan Sepak Takraw Menggugat (GSTM) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kemenpora, menolak hasil Munaslub dan menyebutnya tidak sah.
Menpora berharap seluruh pihak memanfaatkan jalur resmi BAKI untuk menyelesaikan sengketa dan mengutamakan kepentingan olahraga, bukan pertikaian internal.
