Karawang, HarianJabar.com– Banjir rob kembali melanda pesisir Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kali ini, genangan air laut pasang menutup akses jalan dan permukiman di sejumlah desa sejak Senin (29/7/2025), menyebabkan 326 warga terisolasi, dan aktivitas belajar terganggu.
Air laut naik hingga setinggi 50–70 sentimeter, merendam wilayah Dusun Pesisir, Kecamatan Cilamaya Wetan dan Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar. Warga terpaksa menggunakan rakit dan gerobak untuk beraktivitas.
www.service-ac.id
“Kalau mau ke jalan raya, harus jalan kaki sambil angkat sandal. Anak sekolah juga tetap berangkat, tapi seragamnya basah semua,” ujar Riki (42), warga terdampak di Desa Pusakajaya.
Anak-anak Sekolah Tetap Semangat Meski Basah
Sejumlah pelajar SD dan SMP terlihat berjalan melewati banjir dengan seragam basah dan membawa sepatu di tangan. Meski begitu, mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, mengatakan bahwa fenomena banjir rob terjadi akibat pasang maksimum air laut dan rendahnya kontur wilayah pesisir. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuan makanan siap saji serta perahu evakuasi.
“Kami sudah distribusikan logistik dan terus pantau perkembangan. Untuk sementara belum ada warga yang mengungsi,” ujarnya.
Infrastruktur Jalan Rusak, Warga Minta Perhatian Serius
Selain merendam rumah dan sekolah, banjir rob juga merusak sejumlah ruas jalan desa. Warga berharap pemerintah segera membangun tanggul penahan air laut dan memperbaiki drainase agar kejadian serupa tidak terus berulang.
