Bekasi, HarianJabar.com – Penyakit osteoporosis atau pengeroposan tulang sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga kerap disebut sebagai silent disease. Karena itu, para ahli kesehatan mengingatkan pentingnya melakukan pencegahan sejak dini, terutama pada usia produktif.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Rina Marlina, Sp.PD, menjelaskan bahwa osteoporosis disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang yang terjadi secara perlahan akibat faktor usia, kurangnya asupan kalsium, serta gaya hidup tidak sehat.
“Banyak orang baru sadar tulangnya rapuh setelah terjadi patah tulang. Padahal, pencegahan bisa dimulai sejak muda dengan menjaga asupan gizi dan rutin berolahraga,” ujar dr. Rina.

Ia menyarankan agar masyarakat memperhatikan konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D seperti susu, ikan, serta sayuran hijau. Selain itu, aktivitas fisik teratur seperti jalan kaki, yoga, atau latihan beban ringan dapat membantu memperkuat struktur tulang.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 30 persen wanita berusia di atas 50 tahun berisiko mengalami osteoporosis. Faktor hormonal dan kebiasaan kurang bergerak menjadi penyebab utama penurunan massa tulang.
Selain menjaga pola makan dan olahraga, masyarakat juga dianjurkan melakukan pemeriksaan Bone Mineral Density (BMD) untuk mendeteksi risiko osteoporosis secara dini.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Begitu tulang rapuh, proses pemulihannya sulit,” tambah dr. Rina.
Dengan langkah pencegahan yang konsisten, risik
