Bandung, HarianJabar.com – Kasus keracunan massal akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah. Setelah sebelumnya dialami oleh puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, kini giliran siswa dari SMK Negeri 1 Cisarua dan SD Negeri 1 Garuda yang ikut mengalami gejala serupa.
Puluhan siswa dari dua sekolah itu berdatangan ke posko kesehatan terpusat di SMP Negeri 1 Cisarua sejak Rabu pagi (15/10/2025). Mereka dibawa menggunakan ambulans dan kendaraan pribadi dalam kondisi lemas, mual, hingga muntah-muntah. Hingga siang hari, jumlah korban terus bertambah dan belum bisa dipastikan total keseluruhannya.
“Iya, sekarang siswa dari SMK dan SD juga ada yang datang ke posko. Mereka mengeluh mual, muntah, dan sakit perut. Kemungkinan besar karena makanan MBG juga,” ujar petugas medis di lokasi.
Kronologi Gejala Sama, Dirasakan Setelah Konsumsi MBG
Salah satu siswa terdampak, Hanna Nabilah dari SMKN 1 Cisarua, mengaku mengalami gejala beberapa jam setelah menyantap menu MBG yang dibagikan pada pagi hari.
“Awalnya cuma mual, terus jadi muntah. Ternyata bukan saya saja, beberapa teman juga ngerasain hal yang sama. Padahal makanannya sama kayak yang di SMP,” tutur Hanna saat ditemui di posko pengobatan.
Berdasarkan pengakuan para siswa, menu MBG yang mereka konsumsi pada hari itu terdiri dari nasi, lauk ayam olahan, serta sayuran. Meski belum dapat dipastikan sumber pasti keracunan, semua korban diketahui mengonsumsi makanan dari program MBG yang sama.

Dinas Kesehatan Masih Lakukan Investigasi
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan, menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab pasti keracunan. Termasuk mengidentifikasi SPPG (Satuan Penyediaan Pangan Gratis) yang mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah tersebut.
“Saat ini tim kami masih mengumpulkan data dari lapangan. Korban dari SMK dan SD terus berdatangan, dan sedang kami tangani,” ujarnya.
Tim dari Dinas Kesehatan juga telah mengumpulkan sampel makanan sisa untuk diuji di laboratorium guna mengetahui kandungan zat yang memicu gejala keracunan.
Pemkab Diminta Evaluasi Total Program MBG
Meluasnya kasus keracunan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat. Mereka menuntut agar Pemerintah Kabupaten Bandung Barat segera mengevaluasi total program MBG, terutama soal pengawasan bahan makanan dan penyedia layanan katering.
“Program makan gratis ini niatnya bagus, tapi kalau sampai membahayakan anak-anak, tentu harus dievaluasi. Jangan sampai program bagus jadi musibah karena lalai pengawasan,” kata Rina, orang tua siswa SDN 1 Garuda.
Sementara itu, pihak sekolah diimbau untuk segera melaporkan bila terdapat siswa yang menunjukkan gejala mencurigakan, dan menghentikan sementara pembagian menu MBG sampai hasil investigasi resmi keluar.
