Bekasi, HarianJabar.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat memprediksi luas panen padi dan jagung pada 2025 meningkat signifikan, namun tetap perlu kewaspadaan pada tiga bulan terakhir tahun ini.
Luas panen padi diperkirakan naik 19,16 persen, sementara jagung meningkat 47,34 persen dibanding 2024.
“Diprediksi naik. Tapi ada tiga bulan dari potensi itu, yakni Oktober, November, Desember, di sinilah harus hati-hati, jangan senang dulu, karena ada badai La Nina,” ujar Didin Tajudin, Statistisi Ahli Madya sekaligus Ketua Tim Statistik Pertanian, Senin (3/11/2025).
La Nina berpotensi menyebabkan banjir yang dapat menurunkan hasil produksi pertanian.

BPS Jawa Barat mencatat, total luas panen padi 2025 diperkirakan mencapai 1,76 juta hektare. Pengamatan dilakukan melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA) pada luas baku sawah 916.798 hektare, mengacu pada Keputusan Menteri ATR/BPN No.446.1/SK-PG.03.03/V/2024.
Luas panen subround I (Januari-April) naik 0,16 juta hektare, diikuti subround II dan III masing-masing 0,06 juta hektare. Total produksi padi diprediksi mencapai 10,23 juta ton, naik 18,64 persen dibanding 2024. Kenaikan produksi subround I sebesar 0,90 juta ton, subround II 0,38 juta ton, dan subround III 0,32 juta ton.
“Total produksi beras pada 2025 diperkirakan mencapai 5,91 juta ton atau meningkat 0,93 juta ton. Angka ini meningkat 18,64 persen dibanding 2024,” ujar Darwis Sitorus, Plt. Kepala BPS Jawa Barat.
Selain padi, luas panen jagung pipilan diperkirakan mencapai 114,92 ribu hektare, naik 47,34 persen dibanding 2024. Produksi jagung diprediksi 835,11 ribu ton, naik 47,99 persen.
BPS menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana La Nina, yang dapat mempengaruhi hasil produksi meski tren panen secara keseluruhan positif.
