Bekasi, Harianjabar.com — Meskipun ekonomi Indonesia diprediksi mengalami pertumbuhan positif pada kuartal terakhir 2025, banyak anak muda masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dan pengamat ketenagakerjaan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,2 persen pada kuartal IV 2025, didorong oleh konsumsi domestik dan peningkatan ekspor. Namun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) khususnya di kalangan lulusan baru masih cukup tinggi, yakni sekitar 12 persen di usia 18–25 tahun.
Menurut Dr. Hendra Santoso, pengamat ekonomi dan ketenagakerjaan, fenomena ini menunjukkan adanya gap antara pertumbuhan ekonomi makro dan peluang kerja untuk generasi muda.

“Pertumbuhan ekonomi memang positif, tapi sektor yang menyerap tenaga kerja muda belum cukup luas. Banyak pekerjaan yang tersedia membutuhkan keterampilan khusus yang belum dimiliki sebagian besar lulusan baru,” ujar Hendra, Rabu (9/10/2025).
Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pihaknya tengah memperluas program pelatihan dan magang, serta mendorong sektor UMKM dan teknologi digital untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja muda.
Selain itu, para ahli menekankan pentingnya pendidikan berbasis keterampilan dan soft skill, agar lulusan muda mampu bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi positif pada 2025.
- Tingkat pengangguran muda masih tinggi karena kesenjangan keterampilan.
- Pendidikan dan pelatihan berbasis keterampilan menjadi kunci peningkatan peluang kerja.
