filter: 0; jpegRotation: 0; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0;
Bekasi, 10 Oktober 2025 — Kondisi bangunan SMP Negeri 62 Kota Bekasi di Kecamatan Medan Satria menuai sorotan publik. Gedung yang digunakan saat ini dinilai tidak layak pakai dan berpotensi membahayakan keselamatan ratusan siswa serta guru yang setiap hari beraktivitas di dalamnya.
Bangunan Nyaris Roboh
Bangunan sementara yang digunakan SMPN 62 Bekasi merupakan bekas kantor kelurahan yang sudah lama tidak difungsikan. Dindingnya retak, atap bocor, dan beberapa bagian plafon tampak hampir roboh.
“Setiap kali hujan turun, kami khawatir atapnya ambruk. Siswa sampai harus pindah kelas karena air masuk,” ujar salah satu guru yang enggan disebut namanya, Jumat (10/10).
Kondisi ini diperparah dengan minimnya fasilitas belajar. Sebagian siswa terpaksa belajar lesehan di lantai karena kursi dan meja tidak mencukupi.
Proses Belajar Terganggu
Sekitar 320 siswa di sekolah tersebut terpaksa belajar bergantian dalam dua shift karena hanya ada empat ruang kelas yang dianggap masih aman digunakan.
“Kami belajar siang karena kelas terbatas. Kadang bocor, kadang listrik mati,” kata Nadia (13), salah satu siswi kelas VIII.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran orang tua murid. Mereka khawatir keselamatan anak-anaknya terancam bila gedung yang rapuh tidak segera diperbaiki.

DPRD Bekasi Turun Tangan
Kondisi memprihatinkan ini akhirnya mendapat perhatian dari Komisi IV DPRD Kota Bekasi. Setelah meninjau langsung lokasi, mereka mendesak Pemerintah Kota Bekasi dan Dinas Pendidikan untuk segera mengambil langkah darurat.
“Bangunannya tidak layak, apalagi untuk kegiatan belajar mengajar. Kami minta perbaikan segera atau pindahkan sementara ke tempat yang lebih aman,” tegas Wildan, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi.
Menurutnya, anggaran pendidikan Kota Bekasi cukup besar dan seharusnya mampu mengakomodasi kebutuhan sekolah yang kondisinya sudah mengkhawatirkan.
Harapan Pihak Sekolah
Pihak SMPN 62 berharap pemerintah segera membangun gedung permanen agar kegiatan belajar dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.
“Kami hanya ingin anak-anak bisa belajar dengan tenang tanpa takut tertimpa atap,” kata Siti Rahma, Kepala Sekolah SMPN 62 Bekasi.
Pembangunan gedung baru diharapkan bisa masuk dalam program prioritas Musrenbang 2026, mengingat kondisi saat ini sudah berada di titik kritis.
