Bandung, HarianJabar.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencatat sebanyak 64 perusahaan terdaftar di aplikasi ketenagakerjaan Nyari Gawe. Meskipun jumlah perusahaan dengan pelamar kerja belum seimbang, para pencari kerja kini dapat melamar pekerjaan secara langsung melalui aplikasi ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, Adi Komar, menjelaskan bahwa aplikasi Nyari Gawe memungkinkan perusahaan memasang dan mengelola lowongan kerja, melakukan wawancara daring, hingga menyeleksi kandidat sesuai kualifikasi dengan dukungan kecerdasan buatan (AI).
“Kami terus mengembangkan fitur aplikasi sesuai masukan dari perusahaan dan pengguna. Tujuannya agar ekosistem ketenagakerjaan di Jabar semakin terhubung dan efisien,” ujar Adi Komar, Rabu (15/10/2025).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), menekankan bahwa Pemda Jabar menjembatani pencari kerja dan perusahaan secara lebih cepat, terbuka, dan transparan. KDM menegaskan pentingnya transparansi dalam perekrutan tenaga kerja.
“Jangan sampai aplikasi ‘Nyari Gawe’ hanya ramai pelamar tapi lowongannya tidak ada. Kita ingin sistem yang benar-benar nyata menghubungkan perusahaan dengan pencari kerja,” tegasnya.

KDM menambahkan, perusahaan yang enggan membuka informasi lowongan kerja secara publik akan diumumkan secara terbuka untuk mendorong partisipasi aktif dalam menyejahterakan masyarakat Jawa Barat.
Selain digitalisasi informasi ketenagakerjaan, Pemprov Jabar juga menyiapkan strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja, termasuk pelatihan atau capacity building bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI.
“Kami ingin tenaga kerja yang lahir dari Jawa Barat bukan hanya siap bekerja, tapi juga punya karakter kuat dan disiplin tinggi,” kata KDM.
Dengan kolaborasi lintas sektoral dan pemanfaatan aplikasi Nyari Gawe, Pemprov Jabar menargetkan penurunan angka pengangguran sekaligus memperkuat ekosistem tenaga kerja yang adaptif, transparan, dan berkeadilan. Aplikasi Nyari Gawe menjadi wujud nyata transformasi digital Pemda Jabar dalam bidang ketenagakerjaan untuk membuka peluang, mempertemukan harapan, dan membangun masa depan kerja yang inklusif bagi seluruh warga Jabar.
Baca Juga:
bea cukai perkuat sinergi lintas sektor
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, memaparkan bahwa angka pengangguran di Jabar pada Februari 2025 mencapai 1,81 juta orang (6,74%), menurun 0,17% dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, tantangan masih besar, terutama karena pengangguran didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pemprov Jabar menargetkan penurunan tingkat pengangguran hingga satu persen pada tahun ini melalui pelatihan, pemagangan, dan pemanfaatan aplikasi Nyari Gawe sebagai kunci keberhasilan.
