Bekasi, HarianJabar.com – Pedagang di Pasar Antri Kota Cimahi mengeluhkan lonjakan harga sejumlah komoditas pokok dalam sepekan terakhir. Kondisi ini disinyalir terkait kelangkaan pasokan bahan pangan, yang berdampak pada kenaikan harga dan berkurangnya jumlah pembeli.
Menurut para pedagang, salah satu faktor utama kelangkaan adalah Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang memesan pasokan dalam skala besar dari Pasar Induk Caringin. Pesanan masif ini memicu efek berantai di pasar tradisional, sehingga barang sering habis lebih cepat dari biasanya.
Keluhan Pedagang
Yanto (49), seorang pedagang pasar, mengungkapkan kesulitan mendapatkan pasokan:
“Ketika kami tiba di Caringin, barang seringkali sudah habis atau stoknya sangat terbatas. Dalam satu minggu, harga komoditas pokok bisa naik dua sampai tiga kali, sehingga jumlah pembeli menurun,” jelasnya, Minggu (12/10/2025).

Selain pengaruh Program MBG, Yanto menambahkan bahwa faktor cuaca juga turut memengaruhi ketidakstabilan harga. Meski demikian, ia menilai gangguan pasokan dari Pasar Induk Caringin akibat pemesanan masif oleh MBG menjadi faktor dominan.
Para pedagang mencatat, mobil logistik program MBG yang terparkir di pasar turut memperlambat proses distribusi barang untuk pedagang lain. Kondisi ini menimbulkan ketegangan karena beberapa pedagang tidak mendapat stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Baca Juga:
dprd kaltim ingatkan waspada mbg daerah
Respons Pemerintah Daerah
Menanggapi keluhan pedagang, Kepala UPTD Pasar Kota Cimahi, Wawan Haryana, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan pihak-pihak terkait untuk memastikan mekanisme distribusi barang berjalan lancar, serta secara berkelanjutan mengevaluasi prosesnya,” ujarnya.
Langkah-langkah yang dilakukan termasuk pengaturan jadwal pengiriman barang, monitoring stok, dan upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan program pemerintah dan ketersediaan pasar bagi pedagang tradisional.
